Hasil tidak memuaskan terjadi dalam babak perempat final Piala Thomas-Uber Cup 2012 di Wuhan, China Rabu (23/05) kemarin, Baik Tim Thomas maupun Uber Indonesia harus menelan kekalahan pahit dari Jepang dengan skor yang sama yakni 2-3. Kekalahan ini membuat Thomas-Uber Indonesia harus mengubur mimpinya sekali lagi untuk meraih gelar Thomas dan Uber Cup.

Pada partai pertama, Tim Thomas menurunkan tunggal pertama andalan Indonesia yaitu Simon Santoso. Simon mampu merebut 2 game langsung dengan skor 22-20 dan 21-14 dalam pertandingan melawan Sho Sasaki.

Pada partai kedua, Markis Kido/Hendra Setiawan tidak mampu membendung Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto sehingga kalah 2 game langsung 16-21 dan 18-21. Kekalahan Kido/Hendra mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Taufik Hidayat yang diturunkan pada partai ketiga pun tak mampu memenangi pertandingan melawan Kenichi Tago, Taufik kalah dengan skor 12-21 dan 17-21. Dalam 6 pertemuan, ini adalah kali kedua Taufik dikalahkan oleh Tago. Dalam wawancara, Kenichi sendiri mengatakan bahwa Ia sangat senang dapat mengalahkan idolanya itu.

Dalam posisi tertinggal 1-2, Indonesia mampu menyamakan kedudukan lagi lewat pasangan Mohammad Ahsan/Alvent Chandra. Pasangan yang tidak mempunyai ranking BWF ini memenangi pertandingan melawan Kenichi Hayakawa/Hiroyuki Endo dengan skor 21-17 dan 21-13 dalam waktu 37 menit.

Penentuan pun terjadi di partai terakhir. Indonesia menurunkan tunggal keempat Hayom Rumbaka dan Jepang menurunkan wakilnya Takuma Ueda pemain muda yang berusia 23 tahun. Di atas kertas Hayom memang unggul dari lawannya, Hayom berperingkat 22 dalam daftar peringkat BWF sedangkan Ueda berada di peringkat 38 dunia. Kedua pemain ini pun pernah bertemu di Indonesia Open GPG di Kalimantan tahun lalu, kala itu Hayom menang 21-14, 21-16. Tapi semua berbanding terbalik, Hayom tak mampu menahan Ueda dan kalah 14-21, 16-21.

Tim Thomas Indonesia pada edisi 2012 kali ini memang tidak diunggulkan, tapi dengan kekalahan ini ,Tim Thomas Indonesia mencatat sejarah terburuk sepanjang Thomas Indonesia berpartisipasi dalam ajang 2 tahunan ini. Ini adalah kali pertama Tim Thomas Indonesia tidak lolos ke babak semifinal sejak partisipasi pertama di tahun 1958. Bahkan, dari 23 partisipasi Thomas Indonesia mampu meraih 13 juara dan 5 runner-up dan sisanya terhenti di semifinal.

Tentu masih ingat di benak kita saat Tim Thomas Indonesia mampu masuk final di Thomas Cup 2010, walaupun akhirnya kalah dari China 0-3. Ini adalah pencapaian terburuk sepanjang sejarah Thomas Cup bagi Indonesia. PBSI harus membenahi hal ini dalam semua aspek, baik dari regenerasi pemain, pembinaan maupun aspek-aspek lain yang mendukung. Kita tentunya masih berharap bahwa Thomas dan Uber Cup edisi 2 tahun mendatang mampu direbut kembali oleh pejuang-pejuang Bulutangkis Indonesia, semoga :)


Sekitar pukul 12 malam waktu China (22/05), BWF resmi mengumumkan Drawing Kuarter Final Piala Thomas dan Uber-Cup 2012. Peringkat 1-8 besar ditentukan dengan melihat poin yang diperoleh dari masing-masing negara, unggulan pertama dan kedua dipastikan tidak akan bertemu hingga babak Final karena dipisahkan antara pool atas dan pool bawah. Berikut adalah hasil drawing yang resmi diumumkan BWF.

UBER CUP                                                                     THOMAS CUP

Top Half                                                                            Top Half

China vs Germany                                                           China vs Malaysia
Thailand vs Denmark                                                       Japan vs Indonesia

Bottom Half                                                                       Bottom Half

Korea vs Chinese Taipei                                                   Denmark vs Russia
Indonesia vs Japan                                                           Korea vs Germany


Pada hari Sabtu 21 April 2012 lalu yang juga bertepatan dengan Hari Kartini, kami Lingkungan St. Cornelius mendapat kesempatan untuk berwisata rohani sekaligus rekreasi ke daerah Jawa Barat. Selain mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, kegiatan ini juga bertujuan untuk saling mempererat tali persaudaraan antar umat Katolik di St. Cornelius. Dengan melihat beberapa pertimbangan akhirnya panitia memutuskan untuk memilih Ziarah ke Goa Maria Tebar Kamulyan yang berada di komplek Gereja Katolik Kristus Sang Penabur, Subang, Jawa Barat. Lalu dilanjutkan dengan rekreasi ke Gunung Tangkuban Parahu yang lokasinya tidak jauh dari Gereja Kristus Sang Penabur.

Sabtu pagi yang cerah kami peserta Ziarek (Ziarah Rekreasi) sudah berkumpul di depan Perumahan Grand Puri Laras. Bus besar "White Horse" sudah siap membawa kami semua ke tempat tujuan. Tepat pukul 06:00 kami semua memulai perjalanan dan tak lupa berdoa untuk meminta keselamatan agar kami semua sampai tempat tujuan dengan selamat tanpa kekurangan apapun. Setelah doa yang dipimpin oleh Ketua Lingkungan, kini Ketua Panitia memberi informasi tujuan kami, waktu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada hari ini. Setelah itu, kegiatan di bis diisi oleh mantan Ketua Lingkungan terdahulu yang mengajak kami bernyanyi bersama. Lagu sekolah minggu dan lagu-lagu menghibur kami sepanjang perjalanan. Anak-anak yang berani bernyanyi pun diberi hadiah berupa kue donat, dan buku cerita.






















Jalan pada sabtu ini terlihat normal, kami tidak mengalami kemacetan yang cukup berarti. Sampai keluar tol jalan di Sadang pun tidak terlihat kemacetan. Beberapa kilometer lagi kami sampai di Goa Maria Tebar Kamulyan tetapi polisi menghentikan jalan kami, Ia mengatakan bahwa jalan ditutup karena ada pawai, lalu Ia memberikan alternatif untuk jalan lain. Setelah kami ikuti, ternyata lagi-lagi kami diberhentikan polisi yang mengatakan hal yang sama, padahal itu adalah satu-satunya jalan yang harus kami lewati untuk sampai ke Goa Maria Tebar Kamulyan. Akhirnya bis parkir di depan Wisma Karya Subang sambil panitia meninjau seberapa jauh jarak yang ditempuh bila berjalan kaki dari tempat kami berhenti sampai di Goa Maria Tebar Kamulyan.

Lalu kami mendapat info bahwa kegiatan pawai ini dalam rangka HUT ke 64 Kabupaten Subang. Pawai ini pun diikuti oleh pelajar dan warga Subang. Akhirnya panitia memutuskan untuk merubah susunan acara yang sudah dibuat, yakni ziarah dipindah ke acara terakhir dan jadwal ziarah diganti makan siang lalu dilanjutkan ke Tangkuban Parahu.

Bus kami langsung meluncur ke Rumah Makan Ayam Brebes yang lokasinya tepat di pinggir jalan raya. Kami pun langsung menyantap makanan yang tersedia. Ada ayam goreng, tahu serta sambal dan lalapan yang menggugah selera.






















Setelah makan siang, kami langsung beranjak menuju lokasi Tangkuban Parahu yang lokasinya hanya 15 menit dari restoran Ayam Brebes. Karena bis tidak dapat sampai ke lokasi tujuan, bis kami pun di parkir di tempat yang telah disediakan, lalu dilanjutkan dengan mobil semacam mobil elf yang dapat membawa kita keatas. Jalan terjal dan berliku pun kami lewati untuk sampai keatas. Tak sampai 10 menit kami pun sampai di lokasi Tangkuban Parahu. Setelah semua kumpul, kami pun berfoto berrsama di depan papan Tangkuban Parahu lalu dilanjutkan dengan acara bebas

Umat pun memanfaatkan acara bebas ini dengan cara yang bermacam-macam, ada yang membeli topi kupluk, oleh-oleh, cinderamata, naik kuda atau sekedar berfoto-foto. Semua pun membaur menjadi satu. Waktu kembali berkumpul pun tiba, beberapa dari kami mengatakan masih kurang puas dan menginginkan waktu tambahan. Tapi apa boleh buat, waktu kami terbatas dan kami harus menghemat waktu agar tidak kesorean sampai di Gua Maria Tebar Kamulyan yang semula ada rencana/tujuan awal kami. Kebetulan, cuaca pun sudah turun hujan dan kabut menutupi jalan. Jadi, sepertinya memang kami diharuskan pulang.

 Bis kami pun kembali melaju ke Gua Maria Tebar Kamulyan, dan setelah hampir 45 menit kami pun sampai dan langsung turun untuk beristirahat sebentar lalu untuk meregangkan otot-otot. Sebelum ziarah kami pun berfoto di depan Gereja.











































Setelah berfoto bersama, kami pun memulai Jalan Salib. Jalan Salib dipimpin oleh seksi acara dan para umat pun mengikuti dengan khidmat. Setelah ke-14 pemberhentian kami lewati, kami masing-masing pun berdoa di depan patung Bunda Maria untuk menyampaikan doa pribadi masing-masing.

Sebelum kami menuju pulang kami menyantap snack sore yang sudah disediakan oleh panitia dan beberapa dari kami membeli keripik yang dijual di dalam lingkungan Gereja sebagai oleh-oleh.





















Waktu pulang tiba, kami naik ke bis dan melanjutkan perjalan pulang. Jalan dalam kota menuju tol pun sedikit menghambat perjalanan kami karena jalannya yang hancur sulit dilewati oleh beberapa kendaraan sehingga terjadi kepadatan yang harus memelankan laju kendaraan. Di dalam tol sendiri pun cukup padat mungkin karena hari ini adalah hari weekend. Kami pun berhenti di rest area, untuk sejenak ke kamar mandi, meregangkan otot, membeli coffe atau membeli oleh-oleh. Ada yang membeli nanas, peyeum, kerupuk pasir dll, untuk dibawa pulang.

Sekitar pukul 21:30 kami pun sampai di depan Perumahan Griya Puri Laras di tempat awal kami kumpul. Sebelum kembali kerumah masing-masing Ketua Panitia memberi kata penutup dan ucapan terimakasih dilanjutkan doa oleh Ketua Panitia. Rencana yang sudah di persiapkan sejak beberapa bulan lalu ini akhirnya sukses dilaksanakan. Dengan diikuti oleh 42 umat, baik dari Lingkungan St. Cornelius sendiri maupun luar lingkungan yang ikut bergabung. Semoga di lain kesempatan peserta yang bergabung akan lebih banyak dan acara yang dibuat lebih seru lagi.